Selama ini butik identik dengan tempat belanja kalangan jetset yang berkocek tebal. Barang-barang yang dijual berharga selangit dan tidak terjangkau kantong. Hal itu diprngaruhi factor bahan baku, desan, motif, juga ongkos produksi. Jadi jangan heran apabila sampai sekarang pun masih banyak pembeli yang enggan masuk butik. Alasan utamanya adalah risih selalu diikuti dan diawasi para pramuniaga yang suka bertanya ini itu. Ini tentu sangat menggangu terutama bagi orang yang datang hanya untuk melihat-lihat.

Salah satu butik desainer ternama yang menjual barangnya di pusat grosir adalah Itang Yunasz Butik di Pasar Tanah Abang Jakarta. Djasman, Marketing Manager Itang Yunasz mengungkap, meski pihaknya menjual dengan sistem grosir, produk mode busana yang dijualnya memiliki pasar masyarakat menegna dan atas. Hal ini terlihat dari harga busana yang dijual yakni berkisar antara Rp 150.000 sampai dengan Rp 15 juta setiap potong. “Busana yang dijual dibawah harga Rp 1 juta kami buat secara missal. Sedangkan yang di atas Rp 1juta kami buat secara ekslusif,” ujar Djasman.
Kendati dibuat secara massal pihaknya hanya membatasi produk yang diproduksinya sebanyak 500 potong. Hal ini dilakukan agar produk yang dijual tetap terkesan ekslusif. Sebagian besar produk yang dijual di kios milik Itang Yunasz adalah busana muslim.
Jakarta adalah surganya penjualan butik untuk kelas masyarakat menengah ke bawah. Tak heran bila cukup banyak pusat grosir di Jakarta yang secara khusus memiliki butik yang menjual produknya secara grosir. Sebut saja Tanah Abang, Asemka, ITC Cempaka Mas, ITC Mangga Dua, Pasar Cipulir, PGC, maupun Jatinegara.
Sumber: Harian Seputar Indonesia tanggal 5 November 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
di komen yaa ^_^